Surabaya, 8 Juni 2025 (Kabar Masjid) // Pondok Pesantren Sabilillah menggelar Haflah Akhirussanah dan Milad ke-24, Sabtu malam (8/6), dengan suasana penuh kemeriahan, kekhidmatan, dan syukur. Acara ini menggandeng Jama’ah Al-Khidmah, menghadirkan lantunan dzikir, sholawat, manakib dari pondok pesantren Asalafi Al fitro Kedinding surabaya, dan tausiyah yang menggugah jiwa, disaksikan oleh ribuan jama’ah dari berbagai daerah.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan khataman Al-Qur’an dan ziarah ke makam muassis pondok, yakni Almarhum K.H. Ismujid, pendiri pertama pesantren yang dahulu dirintis di kawasan Wonokromo sebelum dipindahkan ke Lidah Wetan.
Puncak acara berlangsung malam harinya, ditandai dengan Haflah Dzikir, Sholawat, dan Manakib yang dipimpin oleh para tokoh Agama. Hadirin larut dalam kekhusyukan suasana yang sarat makna spiritual dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, H. Muhammad Basuni, selaku pengasuh Pondok Pesantren Sabilillah, mengisahkan perjalanan pondok dari masa ke masa.
“Dulu kami memulai dari tempat yang sangat sederhana di Wonokromo. Karena tempatnya terbatas, pada tahun 1980 kami pindah ke Lidah Wetan. Alhamdulillah, dari tempat ini kita bisa menyaksikan perkembangan yang luar biasa. Para santri berasal dari berbagai wilayah Surabaya dan sekitarnya. Bahkan banyak mahasiswa UNESA yang nyantri di sini, meski mereka berasal dari luar kota,” tutur beliau.
Ketua panitia, Ustadz Lukman Nur Hakim, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme seluruh elemen yang terlibat.
“Acara ini bukan hanya milik pesantren, tapi milik kita semua. Berkat dukungan para donatur, jama’ah, dan gotong royong santri serta alumni, Haflah dan Milad ke-24 ini berjalan dengan penuh berkah. Semoga ini menjadi momentum silaturahmi dan penyemangat untuk dakwah yang lebih luas,” ucapnya.
Pengurus Yayasan Sabilillah, H. Zakaria, juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara dan menegaskan komitmen yayasan dalam mendukung pengembangan pesantren.
“Kami dari yayasan sangat bersyukur dan bangga melihat sinergi yang terbangun antara pesantren, santri, masyarakat, dan jamaah. Yayasan berkomitmen terus mendukung pengembangan fasilitas dan program pendidikan agar Pondok Sabilillah semakin bermanfaat bagi umat,” kata H. Zakaria.
Dalam tausiyahnya, K.H. Basori Alwi, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga warisan nilai dari para ulama.
“Pesantren seperti Sabilillah ini adalah amanah besar dari para pendiri yang ikhlas. Maka generasi sekarang harus melanjutkan semangat itu menghidupkan ilmu, akhlak, dan sholawat di tengah masyarakat,” pesan beliau, disambut haru oleh jamaah.
Acara ditutup dengan pembacaan maulid, manakib, doa bersama, dan mau’idhoh hasanah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh hadirin. Haflah dan Milad ini sekaligus mempertegas peran Pondok Pesantren Sabilillah sebagai mercusuar dakwah dan pendidikan yang terus tumbuh inklusif, menjangkau pelajar, mahasiswa, jamaah manakib, dan masyarakat umum. (Lup)