Berada di jantung kawasan Ampel, Kecamatan Semampir, berdiri sebuah masjid yang tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga situs bersejarah dan simbol perkembangan Islam di Jawa Timur. Itulah Masjid Ampel, masjid tertua di Surabaya yang dibangun oleh Sunan Ampel sekitar tahun 1421 M.
Masjid Ampel didirikan oleh Raden Rahmat, yang lebih dikenal sebagai Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo. Masjid ini berdiri jauh sebelum era kolonial dan menjadikan kawasan Ampel sebagai titik awal masuk dan berkembangnya Islam di Surabaya. Berabad‑abad berdiri, masjid ini tetap tegak dan terus digunakan hingga hari ini.
Masjid Ampel memadukan berbagai gaya arsitektur Jawa Kuno dengan struktur joglo yang khas., sentuhan Hindu‑Buddha, terlihat dari pola ornamen dan struktur tiang kayunya, dan unsur Arab, terlihat dari bentuk mimbar dan bentuk kubah kecil.
Kombinasi ini menjadikan masjid sebagai simbol toleransi dan keberagaman yang tumbuh bersama perkembangan Islam di Jawa.
Tujuan Ziarah dan Wisata Religi
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Ampel juga menjadi destinasi wisata religi yang tak pernah sepi dari peziarah. Khususnya menjelang Ramadan dan hari‑hari besar Islam, ribuan umat datang dari berbagai daerah untuk beribadah dan berziarah ke makam Sunan Ampel yang berada di kompleks masjid.
Masjid Ampel tak berdiri sendiri. Kawasan sekitarnya tumbuh sebagai daerah dengan nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Ada pasar dengan berbagai kebutuhan religi, area makam, hingga bangunan‑bangunan tua yang membawa pengunjung seakan berada di masa lampau.
Masjid Ampel bukan hanya masjid tertua di Surabaya, tetapi juga ikon perkembangan Islam dan titik temu berbagai kebudayaan di Jawa Timur. Berkunjung ke tempat ini berarti menapak jejak sejarah panjang dan merasakan langsung nilai‑nilai spiritual yang diwariskan oleh Sunan Ampel hingga hari ini. (*)